Nabi Muhammad saw adalah manusia paling sempurna dan diutus untuk menyempurnakan akhlak seluruh umat. Nabi Muhammad saw sebagai penutup para nabi telah menunjukkan kenabiannya sejak beliau masih anak-anak.
Salah satu kisah yang paling populer dari perjalanan hidup manusia maksum (terjaga dari dosa) ini adalah ketika beliau dibelah dadanya oleh malaikat Jibril ketika masih kecil.
Saat itu, Rasulullah saw masih dirawat oleh Halimah As-Sa'diyah sebagai perempuan mulia yang menyusuinya. Nabi Muhammad bersama Halimah saat itu tinggal di kampung Bani Sa'd. Sebagai anak kecil yang berusia empat tahun, Nabi Muhammad saw masih senang bermain ke sana kemari dengan teman-temannya.
Saat sedang bermain itulah, malaikat Jibril turun dari langit dan mendatangi Nabi Muhammad kecil. Jibril atas perintah Allah kemudian membelah dada Nabi Muhammad dan mengambil organ hatinya.
Jibril pun lantas mencuci hati Nabi Muhammad dan membersihkannya dalam sebuah bejana dari emas yang di dalamnya terdapat air zamzam.
Sembari membersihkan kotoran yang ada di hati Nabi, Jibril berkata, "Ini adalah bagian setan darimu."
Bagian setan yang dimaksud Jibril adalah segala macam penyakit hati yang umum menjangkiti setiap manusia seperti iri, dengki, sombong, pamer, dan lain sebagainya.
Setelah Jibril selesai membersihkannya, hati tersebut diletakkan di tubuh Nabi sesuai dengan tempatnya dan kembali normal seperti semula.
Teman-teman Nabi yang saat itu menyaksikan peristiwa agung itu pun lari terbirit-birit dan mengadu kepada ibu Halimah.
Mereka melaporkan kejadian yang dialami Nabi kepada Halimah bahwa Nabi telah dibunuh seseorang. Maklum, anak-anak kecil itu masih polos dan belum memahami apa yang terjadi.
Seketika Halimah yang panik lantas mendatangi Nabi Muhammad kecil dan langsung mendekapnya. Nabi Muhammad ketika itu ditemui Halimah dalam keadaan pucat dan ketakutan.
Terkait dengan air zamzam yang digunakan Jibril untuk menyucikan hati Nabi, air tersebut merupakan air mulia yang muncul di tengah padang pasir ketika Nabi Ismail menghentakkan kakinya di tanah. Air zam-zam ini sampai sekarang masih terus mengalir di tanah suci sejalan dengan namanya yang berarti melimpah.
Atas kejadian yang dialami Nabi ketika masih kecil itu, tidak heran jika hati beliau adalah sebaik-baiknya hati dari seluruh manusia di muka bumi ini.
Dalam sebuah riwayat disebutkan, dari Ibnu Mas’ud ra ia berkata, "Sesungguhnya Allah Swt memandang dalam hati seluruh hamba-Nya. Lalu Dia menemukan hati Nabi Muhammad saw sebagai hati terbaik. Allah memilih hati tersebut untuk diri-Nya dan mengutusnya sebagai rasul.
Kemudian kembali Dia melihat hati seluruh hamba. Ditemukan-Nya hati para sahabat sebagai hati terbaik. Maka Dia memilih mereka sebagai wazir atau menteri Nabi saw yang berkenan berperang untuk agamanya. Perkara yang disaksikan oleh orang Islam sebagai perkara baik maka menurut Allah baik dan perkara yang disaksikan oleh orang Islam buruk maka menurut Allah buruk." (HR. Imam Ahmad)
Sumber: Barzanji
Wallahu a'lam.
Baca Juga:
6 Gangguan Setan Ketika Shalat
Keutamaan Bersiwak (Gosok Gigi)
0 Comments