Berikut adalah lima masalah kesehatan yang bisa disebabkan oleh rasa marah, antara lain:
1. Masalah Jantung
Marah bisa sangat berpengaruh pada kesehatan jantung. Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa orang dengan kecenderungan marah sebagai ciri kepribadian memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit jantung koroner.
"Kemarahan yang membangun adalah jenis marah di mana Anda berbicara langsung kepada orang yang membuat Anda marah dan menangani frustrasi dengan cara memecahkan masalah, ini tidak akan terkait dengan penyakit jantung," imbuhnya.
2. Meningkatkan Risiko Stroke
Menurut sebuah studi, dua jam orang setelah marah bisa mengalami stroke akibat bekuan darah ke otak atau pendarahan di dalam otak. Bagi orang dengan aneurisma di salah satu arteri otak, ada risiko enam kali lebih tinggi untuk pecahnya aneurisma setelah ledakan amarah.
3. Melemahkan Sistem Kekebalan
Dalam sebuah penelitian, ilmuwan Universitas Harvard menemukan bahwa hanya dengan mengingat pengalaman marah dari masa lalu dapat menyebabkan penurunan tingkat antibodi imunoglobulin A, garis pertahanan pertama sel melawan infeksi.
4. Memperburuk Kecemasan
Dalam sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Cognitive Behavior Therapy, peneliti menemukan bahwa kemarahan dapat memperburuk gejala gangguan kecemasan umum (GAD). Kondisi ini ditandai dengan kekhawatiran berlebihan dan tidak terkendali yang mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.
5. Marah dan Depresi
Sejumlah penelitian telah mengaitkan depresi dengan agresi dan ledakan kemarahan. "Dalam depresi, kemarahan pasif adalah hal biasa," kata Aiken.
“Setiap aktivitas adalah obat yang baik untuk amarah, seperti golf, menyulam, hinga bersepeda,” imbuhnya.
sebagimana hadist Rosulullah SAW:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” [HR al-Bukhâri].
0 Comments